Memang usia manusia siapa bisa memprediksikan... bisa saja hari ini sehat, bugar, dan penuh kegembiraan. Namun besok atau nanti...tak akan tahu, Alloh-lah yang punya rahasia itu. Kita manusia hanya sekadar berusaha menjalankan kehidupan dengan penuh keredhaan, senang sedih hal biasa yang menjadi bumbu kehidupan.
Di antara kerlipan-kerlipan terik mentari, tak sengaja hanya 'tuk sekedar berkunjung sahaja. Di siang itu sekadar menjumpai seorang kawan yang sudah biasa menunggui sebuah rentalan komputer. Sejuk tanpa kipas dan AC, hanya beriramakan lagu-lagu melow yang masih di putar di komputer.
Datang seorang bapak bermuka ramah, penuh senyum, sontak kami pun turut membalas senyumnya. Sang bapak menawarkan permintaannya agar bisa dibuatkan design iklan sederhana bagi usahanya, jualan bakso dan mie ayam. Hmm.... "senyum" begitu title dari usaha rintisan beliau. Karena memang hanya sekadar iklan yang simple... kamipun menyanggupi. Tetapi belum bisa langsung selesai seketika itu.
"Silakan nanti Bapak coba kembali lagi kemari! Nanti diperiksa, mungkin masih ada yang salah, kurang atau belum cocok dengan yang diharapkan."
"Saya di depan, ya mas!"
Rupanya tempat usaha sang Bapak tidak jauh dari tempat kami, di seberang jalan. Seusai adzan ashar berkumandang contoh iklan sudah siap diprint. Meskipun design tiada mewah, cukup sederhana diantara balutan hitam-putih warna. Memang sich... karena cuma ada tinta printer warna hitam sahaja, jadinya seperti itu saja.
"Tinggal menunggu si Bapak Senyum datang... kalau OK, Ready to printing..."
Di antara kerlipan-kerlipan terik mentari, tak sengaja hanya 'tuk sekedar berkunjung sahaja. Di siang itu sekadar menjumpai seorang kawan yang sudah biasa menunggui sebuah rentalan komputer. Sejuk tanpa kipas dan AC, hanya beriramakan lagu-lagu melow yang masih di putar di komputer.
Datang seorang bapak bermuka ramah, penuh senyum, sontak kami pun turut membalas senyumnya. Sang bapak menawarkan permintaannya agar bisa dibuatkan design iklan sederhana bagi usahanya, jualan bakso dan mie ayam. Hmm.... "senyum" begitu title dari usaha rintisan beliau. Karena memang hanya sekadar iklan yang simple... kamipun menyanggupi. Tetapi belum bisa langsung selesai seketika itu.
"Silakan nanti Bapak coba kembali lagi kemari! Nanti diperiksa, mungkin masih ada yang salah, kurang atau belum cocok dengan yang diharapkan."
"Saya di depan, ya mas!"
Rupanya tempat usaha sang Bapak tidak jauh dari tempat kami, di seberang jalan. Seusai adzan ashar berkumandang contoh iklan sudah siap diprint. Meskipun design tiada mewah, cukup sederhana diantara balutan hitam-putih warna. Memang sich... karena cuma ada tinta printer warna hitam sahaja, jadinya seperti itu saja.
"Tinggal menunggu si Bapak Senyum datang... kalau OK, Ready to printing..."
***
Beberapa saat berlalu, datang seorang pemuda tanggung bertubuh agak gempal. Hadirnya ialah kerana hendak bertanya gambar iklan usaha bakso ayahnya sudah jadi atau belum. Sebelumnya bahawa ia telah diamanati untuk menjumpai kami sekadar tengok pekerjaan pesanan itu. Kami pun hanya menunjukkan hasil olahan sederhana kami. Si pemuda pun masih bingung, "mmm..... coba saya tanya lagi ke bapak!"
Satu jam berlalu si pemuda tiada nampak, kemakah ioa bertanya? Muncul dalam benak rasa ingin tahu, mengapa lama nian. Kami tengok menerawang ke arah lokasi usaha "senyum".
"ppff....fhh......." Kaget tiada sangka, terlihat bendera putih berkibar mencengakkan perasaan. Semua yang bernyawa hanyalah milik Alloh swt dan kesemuannya pasti akan kembali lagi kepada-Nya.
Satu jam berlalu si pemuda tiada nampak, kemakah ioa bertanya? Muncul dalam benak rasa ingin tahu, mengapa lama nian. Kami tengok menerawang ke arah lokasi usaha "senyum".
"ppff....fhh......." Kaget tiada sangka, terlihat bendera putih berkibar mencengakkan perasaan. Semua yang bernyawa hanyalah milik Alloh swt dan kesemuannya pasti akan kembali lagi kepada-Nya.